MyMisteri Leony Li - Sebutan Rezim Khmer Rouge mungkin sangat asing bagi masyarakat Indonesia, namun tidak demikian bagi masyarakat Kamboja. Pada masa dahulu di Kamboja terjadi pembunuhan besar-besaran terhadap para loyalis dari rezim sebelumnya, yaitu rezim Lon Nol serta keluarga mereka yang dianggap menganut paham komunisme.
Setidaknya tempat ini menelan korban sedikitnya 17.000 orang yang kini telah diubah menjadi museum Tuol Sleng ini. Dulu sebelumnya Tuol Sleng adalah sebuah sekolah menengah bernama Chao Ponhea Yat.
Setelah Khmer Rogue memenangkan perang Kamboja, sekolah ini disulap menjadi penjara dengan nama Security Prison 21 (S-21). Renovasi besar-besaran pun terjadi di bangunan tersebut. Semua kelas dibongkar dan diubah menjadi tempat penyiksaan serta lengkap dengan jendela berteralisi besi dan dipasang listrik agar tahanan tidak dapat lari.
Gambar di atas adalah sekolah yang diubah menjadi penjara
Semua tahanan kebanyakan adalah loyalis dari rezim sebelumnya, aktivis, serta semua keluarga mereka. Setidaknya terdapat ribuan orang tidak berdosa yang ditahan dan disiksa di tempat ini. Bentuk penyiksaan yang terjadi juga sangat tidak manusiawi.
Awalnya para tahanan difoto, kemudian didatai. Setelah itu semua barang bawaan mereka dirampas dan mereka ditelanjangi untuk diperiksa. Setelah dimasukkan dalam sel, mereka akan dirantai dengan rantai besi yang menempel pada tembok.
Para tahanan tidak diperkenankan berbicara satu sama lain. Setiap pagi pakaian mereka dilucuti untuk pemeriksaan. Mereka hanya diperbolehkan makan empat sendok nasi dan sup dua kali sehari.
Para tahanan disiksa dengan cara-cara yang kejam seperti disetrum, organ dalam mereka diambil tanpa anestetik, beberapa mengalami kekerasan seksual, dan beberapa bahkan dikuliti hidup-hidup. Dari 17.000 orang yang masuk, hanya tujuh orang yang berhasil lolos.
Anak-anak yang menjadi korban penyiksaan di Tuol Sleng
Setelah era berubah, penjara ini kemudian diubah menjadi museum untuk menyimpan kenangan mengenai genosida yang terjadi di tempat itu. Semua ruangan dibiarkan apa adanya. Bahkan beberapa lukisan yang dibuat oleh tahanan bernama Vann Nath juga tetap utuh di sana.
Jika Sahabat MyMisteri kesana, Anda akan disuguhi foto-foto para tahanan pada masa tersebut. Anda juga bisa melihat beberapa tengkorak dari tahanan yang tersisa dalam sebuah lemari yang dapat membuat anda pingsan seketika.
Banyak narasumber yang percaya bahwa museum ini dihantui oleh para korban genosida yang pernah ditahan dan disiksa di sana. Kemungkinan arwah mereka masih belum tenang akibat perlakuan tidak manusiawi selama dalam hidupnya.
Menelusuri tempat yang pernah menjadi saksi penyiksaan terhadap ribuan manusia tentunya menghadirkan keangkeran tersendiri. Anda mungkin bisa merasakan hawa dingin yang mencekam ketika mengunjungi setiap kamar penyiksaan atau melihat foto-foto para tahanan.
Percaya atau tidak itu tergantung pada diri anda masing-masing, setiap insan yang hidup di dunia ini punya pendapat dan pemikiran yang berbeda. Bagaimana menurut anda Sahabat MyMisteri?
Sumber: www.cambodia.org
0 Response to "Museum Tuol Sleng Paling Berhantu di Kamboja"